Museum tersebut dikonsep sebagai tempat memamerkan alat-alat pertanian dari berbagai penjuru Indonesia.
Tempat ini sebenarnya sangat menarik untuk dikunjungi untuk memperluas pengetahuan kita. Namuna sayangnya, seperti kebanyakan museum di negeri ini, fasilitas yang tersedia di museum tersebut masih terasa kurang. Fasilitas untuk mendukung kampung wisata, termasuk untuk mengembangkan Museum Tani tersebut memang sudah tersedia, namun belum mencapai 50 persen.
Museum tersebut memajang alat-alat pertanian. Cangkul dan sabit dari berbagai daerah di Indonesia menjadi salah satu koleksi museum itu. Beberapa hama penyerang tanaman padi yang diawetkan juga dipamerkan. Selain itu juga ada koleksi museum dalam berbagai bentuk seperti caping, gangsingan, serta kendi untuk minum para petani ketika berada di sawah.